Jumat, 17 Agustus 2012

Tata cara pelaksanaan shalat Idul Fitri

Tata cara pelaksanaan shalat Idul Fitri
Shalat Idul Fitri adalah shalat sunat dua rakaat yang dikerjakan pada tanggal 1 Syawal yaitu sekitar jam 08.00 (pagi) yang sebelumnya didahului oleh khotbah. Shalat ini disunatkan oleh Rasulullah dikerjakan di tanah lapang, tujuannya agar kaum wanita yang sedang berhalangan (haid) pada saat itu, bisa ikut merayakan hari kemenangan. Adapun sunah lain melaksanakan shalat idul fitri antara lain makan sebelum melakasanakan Idul fitri, berhias, dan tanpa melaksanakan shalat sunat tahiyyatul mesjid (artinya anda bisa langsung duduk ketika sampai di lapangan). Untuk menyambut Idil fitri yang fitri berikut kami sajikan khifaiyat tata cara pelaksanaan shalat Idul fitri untuk anda:
  1. Dimulai dengan takbiratul ihrom, sama dengan shalat-shalat lainnya.
  2. Untuk shalat Idul Fitri takbir yang digunakan adalah sebanyak tujuh kali takbir (selain takbiratul ihrom dan sebelum dimulai bacaan Al Fatihah.
  3. Di sela-sela takbir untuk shalat Idul Fitri memang tidak ada bacaan dzikir tertentu. Namun berdasarkan sebuah riwayat dari Ibnu Mas’ud, yang mengatakan bahwa “Di antara tiap takbir, hendaklah menyanjung dan memuji Allah.” Seperti bacaan :
    سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَاَللَّهُ أَكْبَرُ . اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي                                                                                                                                             “Subhanallah wal hamdulillah wa laa ilaha illallah wallahu akbar. Allahummaghfirlii war hamnii (Maha suci Allah, segala pujian bagi-Nya, tidak ada sesembahan yang benar untuk disembah selain Allah. Ya Allah, ampunilah aku dan rahmatilah aku).” Namun ingat sekali lagi, bacaannya tidak dibatasi dengan bacaan ini saja. Boleh juga membaca bacaan lainnya asalkan di dalamnya berisi pujian pada Allah Ta’ala.
  4. Lalu membaca Al Fatihah, yang kemudian dilanjutkan dengan membaca surat lainnya. Ada riwayat bahwa ‘Umar bin Al Khattab pernah menanyakan pada Waqid Al Laitsiy mengenai surat apa yang dibaca oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika shalat ‘Idul Adha dan ‘Idul Fithri. Ia pun menjawab,
    كَانَ يَقْرَأُ فِيهِمَا بِ (ق وَالْقُرْآنِ الْمَجِيدِ) وَ (اقْتَرَبَتِ السَّاعَةُ وَانْشَقَّ الْقَمَرُ) – “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membaca “Qaaf, wal qur’anil majiid” (surat Qaaf) dan “Iqtarobatis saa’atu wan syaqqol qomar” (surat Al Qomar).” Namun boleh juga membaca surat Al A’laa pada raka’at pertama dan surat Al Ghosiyah pada raka’at kedua. Dan jika hari ‘ied jatuh pada hari Jum’at, dianjurkan pula membaca surat Al A’laa pada raka’at pertama dan surat Al Ghosiyah pada raka’at kedua, pada shalat ‘ied maupun shalat Jum’at.
  5. Jika imam sudah membaca surat, lalu Anda akan melakukan gerakan shalat seperti biasa (ruku, i’tidal, sujud, dst).
  6. Lalu bertakbir ketika bangkit untuk mengerjakan raka’at kedua.
  7. Kemudian bertakbir sebanyak lima kali takbir -selain takbir bangkit dari sujud- sebelum memulai membaca Al Fatihah.
  8. Kemudian membaca surat Al Fatihah dan surat lainnya sebagaimana yang telah disebutkan di atas.
  9. Mengerjakan gerakan lainnya hingga salam.
 Selamat Idul Fitri Minal 'Aidil wal Fa'idhim, semoga kita semua menjadi hamba yang bertakwa
Anda bersiap-siap mudik lebaran di Idul fitri tahun ini? agar aman dan hemat anda bisa baca tips berikut:
tips aman dan hemat mudik lebaran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar