Kamis, 16 Agustus 2012

apa itu asam urat, gejala dan cara pencegahannya


apa itu asam urat, gejala dan cara pencegahannya
Asam urat, seringkali ada berbagai asumsi dari masyarakat tentang penyakit yang satu ini baik pengertian, gejala, maupun bagaimana mencegahnya. Seringkali nyeri sendi dikategorikan kedalam asam urat dan makan sayuran hijaupun sering dilarang karena bisa menyebabkan asam urat. Benarkah demikian? Mari kita lihat sebenarnya apa sih asam urat itu?
Asam urat adalah asam hasil metabolisme protein berupa asam-asam inti yang terdapat dalam inti sel. Setelah mengalami berbagai miam proses biokimia akan menjadi oksida purin. Purin sendiri merupakan salah satu turunan asam amino. Oksidasi purin ini di metabolisme lagi oleh suatu enzim dan menghasilkan produk akhir yaitu asam urat. Jadi asam Urat adalah hasil akhir dari metabolisme tubuh dari bahan purin. Asam urat menjadi masalah bila ekresi atau proses pembuangan tidak terjadi dengan baik. Hal ini terjadi karena ginjal mengalami gangguan fungsi. Ginjal tidak rusak tapi kemampuannya membuang asam urat kurang. Hal ini biasanya karena faktor keturunan. Oleh sebab itu bila ada gangguan fungsi ginjal, kadar asam urat dalam darah akan meningkat atau disebuit sebagai hiperurisemia. Selain dibuang lewat ginjal (70%) dalam bentuk urin, asam urat yang berasal dari makanan dan metabolisme tubuh ini dikeluarkan juga melalui usus yaitu 30%. Kadar asam urat darah yang dianggap normal rata-rata 5-7 mg% (6,5 mg% batas tinggi pria dan 5,5 mg% pada wanita). Sekitar 50% asam urat dalam tubuh berasal dari asupan makanan. peningkatan kadar asam urat dalam darah ini bisa juga terjadi karena asupan makanan yang mengandung purin yang berlebihan. Bahan makanan yang mengandung purin yang tinggi sehingga dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah antara lain daging, hati, ikan, sayuran, seperti kangkung, kacang-kacangan serta minuman seperi kopi dan alcohol.
Gejala asam urat
Gejala khas dari serangan artritis gout adalah serangan akut biasanya bersifat monoartikular (menyerang satu sendi saja) dengan gejala pembengkakan, kemerahan, nyeri hebat, panas dan gangguan gerak dari sendi yang terserang yang terjadi mendadak (akut) yang mencapai puncaknya kurang dari 24 jam. Lokasi yang paling sering pada serangan pertama adalah sendi pangkal ibu jari kaki. Hampir pada semua kasus, lokasi artritis terutama pada sendi perifer dan jarang pada sendi sentral.
Serangan yang terjadi mendadak maksudnya tiba-tiba. Karena itu bisa saja terjadi, siang hari sampai menjelang tidur tidak ada keluhan, tetapi pada tengah malam penderita mendadak terbangun karena rasa sakit yang amat sangat. Kalau serangan ini datang, penderita akan merasakan sangat kesakitan walau tubuhnya hanya terkena selimut atau bahkan hembusan angin.
Perjalanan penyakit gout sangat khas dan mempunyai 3 tahapan. Tahap pertama disebut tahap artritis gout akut. Pada tahap ini penderita akan mengalami serangan artritis yang khas dan serangan tersebut akan menghilang tanpa pengobatan dalam waktu 5 – 7 hari. Karena cepat menghilang, maka sering penderita menduga kakinya keseleo atau kena infeksi sehingga tidak menduga terkena penyakit gout dan tidak melakukan pemeriksaan lanjutan.
Bahkan, dokter yang mengobati kadang-kadang tidak menduga penderita terserang penyakit gout. Karena serangan pertama kali ini singkat waktunya dan sembuh sendiri, sering penderita berobat ke tukang urut dan waktu sembuh menyangka hal itu disebabkan hasil urutan/pijatan. Padahal, tanpa diobati atau diurut pun serangan pertama kali ini akan hilang sendiri.
Setelah serangan pertama, penderita akan masuk pada gout interkritikal. Pada keadaan ini penderita dalam keadaan sehat selama jangka waktu tertentu. Jangka waktu antara seseorang dan orang lainnya berbeda. Ada yang hanya satu tahun, ada pula yang sampai 10 tahun, tetapi rata-rata berkisar 1 – 2 tahun. Panjangnya jangka waktu tahap ini menyebabkan seseorang lupa bahwa ia pernah menderita serangan artritis gout atau menyangka serangan pertama kali dahulu tak ada hubungannya dengan penyakit gout.
Tahap kedua disebut sebagai tahap artritis gout akut intermiten. Setelah melewati masa gout interkritikal selama bertahun-tahun tanpa gejala, penderita akan memasuki tahap ini, ditandai dengan serangan artritis yang khas. Selanjutnya penderita akan sering mendapat serangan (kambuh) yang jarak antara serangan yang satu dan serangan berikutnya makin lama makin rapat dan lama, serangan makin lama makin panjang, serta jumlah sendi yang terserang makin banyak.
Tahap ketiga disebut sebagai tahap artritis gout kronik bertofus. Tahap ini terjadi bila penderita telah menderita sakit selama 10 tahun atau lebih. Pada tahap ini akan terjadi benjolan-benjolan di sekitar sendi yang sering meradang yang disebut sebagai tofus. Tofus ini berupa benjolan keras yang berisi serbuk seperti kapur yang merupakan deposit dari kristal monosodium urat. Tofus ini akan mengakibatkan kerusakan pada sendi dan tulang di sekitarnya. Tofus pada kaki bila ukurannya besar dan banyak akan mengakibatkan penderita tidak dapat menggunakan sepatu lagi.
Cara pencegahan
Kurangi makanan yang mengandung zat purin tinggi yaitu:
- ikan teri asin/tawar
- ikan sarden atau makanan yang diawetkan
- ginjal dan otak sapi
- daging, jeroan (usus,ampela,ati dll)
- tiram/jenis kerang-kerangan
- daging dengan kadar lemak tinggi seperti puyuh
- produk olahan susu seperti mayonnaise
Jika telah terjadi gejala asam urat, maka segera kunjungi dokter.
Semoga bermanfaat!
Baca juga tips kesehatan berikut:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar