Hai Ladies, lagi-lagi masalahmu yang saya angkat dalam tulisanku kali ini. Ya, masalah wanita memang mesti sering dibahas karena wanita ingin dimengerti. Menstruasi atau haid memang hanya kaum wanita yang mengalaminya, itulah uniknya ciptaan tuhan ini. Karena memang wanita memiliki ovum dan rahim. Kalo bencong sih nggak, hanya rambut ama suara yang dibikin-bikin, he.. he… Saat haid memang saat-saat yang sulit bagi seorang wanita, bahkan ada sebagian wanita yang mengalami sakit perut berat, pegal-pegal, bahkan mual-mual. Gejala seperti ini lebih dikenal dengan istilah PMS (pre-menstruation syndrome). PMS memang kumpulan gejala akibat perubahan hormonal yang berhubungan dengan siklus saat ovulasi (pelepasan sel telur dari ovarium) dan haid. Sindrom itu akan menghilang pada saat menstruasi dimulai sampai beberapa hari setelah selesai haid.
Penyebab munculnya sindrom ini memang belum jelas. Beberapa teori menyebutkan antara lain karena faktor hormonal yakni ketidakseimbangan antara hormon estrogen dan progesteron. Teori lain bilang, karena hormon estrogen yang berlebihan. Para peneliti melaporkan, salah satu kemungkinan yang kini sedang diselidiki adalah adanya perbedaan genetik pada sensitivitas reseptor dan sistem pembawa pesan yang menyampaikan pengeluaran hormon seks dalam sel. Kemungkinan lain, itu berhubungan dengan gangguan perasaan, faktor kejiwaan, masalah sosial, atau fungsi serotonin yang dialami penderita.
Sindrom ini biasanya lebih mudah terjadi pada wanita yang lebih peka terhadap perubahan hormonal dalam siklus haid. Akan tetapi ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko terjadinya PMS. Pertama, wanita yang pernah melahirkan (PMS semakin berat setelah melahirkan beberapa anak, terutama bila pernah mengalami kehamilan dengan komplikasi seperti toksima). Kedua, status perkawinan (wanita yang sudah menikah lebih banyak mengalami PMS dibandingkan yang belum). Ketiga, usia (PMS semakin sering dan mengganggu dengan bertambahnya usia, terutama antara usia 30 – 45 tahun). Keempat, stres (faktor stres memperberat gangguan PMS).
Kelima, diet (faktor kebiasaan makan seperti tinggi gula, garam, kopi, teh, coklat, minuman bersoda, produk susu, makanan olahan, memperberat gejala PMS). Keenam, kekurangan zat-zat gizi seperti kurang vitamin B (terutama B6), vitamin E, vitamin C, magnesium, zat besi, seng, mangan, asam lemak linoleat. Kebiasaan merokok dan minum alkohol juga dapat memperberat gejala PMS. Ketujuh, kegiatan fisik (kurang berolahraga dan aktivitas fisik menyebabkan semakin beratnya PMS).
Untuk mengatasi PMS ada cara alami yang biasa dipakai oleh wanita yaitu dengan minum buah asam gunung yang dicampur dengan gula merah atau gula jawa. Campuran asam gunung dan gula merah ini mengurangi ketidakeimbangan antara etrogen dan progeteron sehingga mengurangi nyeri pada saat haid.
Untuk mengatasi PMS, biasanya dokter memberikan pengobatan diuretika untuk mengatasi retensi cairan atau edema (pembengkakan) pada kaki dan tangan. Pemberian hormon progesteron dosis kecil dapat dilakukan selama 8 – 10 hari sebelum haid untuk mengimbangi kelebihan relatif estrogen. Pemberian hormon testosteron dalam bentuk methiltestosteron sebagai tablet isap dapat pula diberikan untuk mengurangi kelebihan estrogen. (Dr. Elvina Karyadi, MSc, ahli gizi Masyarakat-SEAMEO Tropmed UI).
Tambah referensi pengetahuan anda tentang pendidikan disini:
penelitian tindakan kelas
soal IPA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar