Sejak anak dilahirkan ia mulai berinteraksi dengan lingkungannya. Salah satu bentuk interaksi yang paling menonjol adalah melalui bermain. Anak bermain sejak di rumah, dengan tetangga dan diteruskan di sekolah. Ini terjadi secara alami dimanapun dan kapanpun mereka berada.
Demikian halnya juga yang terjadi di lingkungan sekolah. Setiap siswa membutuhkan bantuan temannya. Hal ini dapat kita lihat dalam setiap kelas terdapat siswa yang bertanya-tanya kepada siswa lainnya atau bahkan berusaha untuk menyontek pekerjaan temannya. Hal ini didukung pula oleh hasil penelitian (Nasution, 1995) yang membuktikan bahwa setiap saat siswa memerlukan bantuan dari orang lain termasuk dari teman sekelasnya.
Gambaran mengenai hal tersebut di atas menunjukkan bahwa siswa dalam kegiatan belajarnya membutuhkan bantuan serta bimbingan dari orang lain baik itu dari guru maupun dari siswa yang lainnya. Proses belajar melalui guru dan tutor berbeda. Perbedaannya terletak pada kompetensi. Kalau guru mempunyai kompetensi penuh untuk mengajar sedangkan tutor hanya sekedar untuk membantu membelajarkan temannya. Nasution (1995) menyatakan bahwa tutor sebaya adalah seorang siswa membantu belajar siswa lainnya dalam tingkat kelas yang sama. Sedangkan dalam buku Psikologi Belajar tutor sebaya diartikan sebagai siswa yang sebaya yang ditunjuk/ditugaskan untuk membantu temannya yang mengalami kesulitan belajar (Ahmadi dan Supriyono, 1990).
Setiap siswa dalam kegiatan belajar mengajar diharapkan dapat memperoleh prestasi belajar yang maksimal, demikian halnya pada mata pelajaran Biologi. Karena mata pelajaran biologi adalah merupakan mata pelajaran yang digolongkan sebagai salah satu dari beberapa mata pelajaran yang cukup sulit. Dimana dalam mempelajarinya disamping diperlukan pemahaman yang cukup tinggi terhadap materi yang diajarkan (konsep) juga diperlukan kemapuan atau skill pengamatan dan penyimpulan terhadap suatu obyek eksperimen. Pemahaman siswa mengenai materi yang diberikan siswa pada saat proses belajar mengajar itulah yang sangat penting dan dalam hal ini hal yang perlu diperhatikan oleh siswa adalah kegiatan bertanya. Karena pengetahuan itu sendiri selalu bermula dari kegiatan bertanya.
Untuk meningkatkan pemahaman siswa, maka guru banyak memberikan tugas dan latihan misalnya memberikan soal-soal latihan IPA kepada siswa dan latihan tersebut dapat melatih kecermatan dan ketelitian jika sering dilakukan pengulangan terhadap soal-soal tersebut biasanya siswa akan merasa bosan dan jera jika diberikan latihan secara terus menerus.
Dalam rangka untuk mengurangi kejenuhan dan kebosanan siswa tersebut, maka dapat digunakan tutor sebaya dalam kegiatan belajar mengajar. Hal ini dapat kita lihat dari adanya manfaat yang dapat diperoleh jika kita menggunakan tutor sebaya dalam kegiatan belajar mengajar adalah memupuk kerjasama dan saling membantu. Kerjasama atau yang kita kenal dengan kooperasi ini sendiri sangat penting dalam kegiatan belajar siswa khususnya dalam mempelajari mata pelajaran biologi. Qodry dan Faiqoh (2002) menyatakan bahwa kooperasi dan kompetisi dapat digunakan sebagai variasi dalam kegiatan belajar sehingga menunjang motivasi dan perhatian belajar. Disamping itu kegiatan bertanya harus selalu diperhatikan oleh siswa jika pada saat diajarkan oleh guru siswa merasa takut untuk bertanya, maka siswapun bisa bertanya kepada teman sekelasnya atau tutor sebaya. Hal ini sesuai dengan prinsip-prinsip belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi pretasi belajar yang mengatakan bahwa dalam belajar memerlukan bimbingan bukan hanya saja dari guru tetapi juga dari siswa lainnya. Budiningsih (2004) juga menyatakan bahwa perkembangan kognitif akan terjadi dalam interaksi antara siswa dengan kelompok sebaya dari pada dengan orang yang lebih dewasa. Disamping itu agar siswa bersemangat dalam mempelajari biologi atau dengan kata lain termotivasi untuk belajar biologi, melalui tutor sebaya suasana kelas tidak pasif melainkan aktif terutama siswa akan aktif bertanya karena siswa tidak merasa malu untuk bertanya kepada temannya lebih-lebih jika tutor tersebut adalah teman akrabnya.Nasution (1995) menyatakan bahwa melalui penggunaan tutor sebaya, anak dapat melibatkan diri dalam proses belajar, anak yang semula pemalu menjadi mampu berkomunikasi secara aktif, dengan hasil akademik yang mereka capai menunjukkan semangat belajar yang meningkat. Jadi dapat disimpulkan bahwa pengunaan tutor sebaya dapat menumbuhkan kerjasama, bertanya dan motivasi sehingga dapat mempengaruhi prestasi belajar mata pelajaran biologi siswa
Ayo ikut bantu cegah kanker payudara dengan mengetahui cara pencegahannya disini:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar